Jika saya tidak menjadi seorang pakar fisika, saya mungkin akan menjadi seorang musisi. Saya sering berpikir tentang musik. Saya sering melamun dalam musik. Saya memahami hidup saya dalam musik.

If I were not a physicist, I would probably be a musician. I often think in music. I live my daydreams in music. I see my life in terms of music.

~ Albert Einstein

twitter : @ngeNjod

Rabu, 01 Agustus 2012

Modes? Bagaimana cara menggunakannya?


Satu lagi materi yang mantep dari bang Andy Owen, ini dia

             Orang yang baru mulai belajar musik biasanya selalu saja dibingungkan dengan istilah-istilah modes ataupun penggunaannya. Di sini saya mencoba menerangkannya dengan sesederhana mungkin semoga bisa lebih mudah dipahami. Kali ini kita akan mengenal 7 modes yang dibangun dari tangga nada Mayor Penamaan modes tersebut diambil dari bahasa Yunani. Dengan mengenal Mode akan memudahkan bagi kita dalam berimprovisasi saat bermain gitar. Langkah pertama untuk kita bisa menggunakan mode adalah dengan mengenal strukturnya, kemudian tahu bagaimana mode itu dibangun, dan apa saja derajat scalenya, dan terakhir bagaimana cara menggunakannya.
           Seperti kita ketahui dalam musik, melodi tidak bisa dipisahkan dengan harmoni, misalnya seorang pemain gitar yang sedang mengisi solo melodi biasanya dilatarbelakangi oleh kord yang mengiringinya sehingga struktur kord dan melodi yang dimainkan akan menyatu membentuk harmoni. Untuk mengetahui bagaimana mode itu dibangun, sangatlah penting bagi kita untuk mengetahui hubungan antar kord dan tangga nada dengan dua cara pandang. Pertama adalah hubungan antara kord tersebut secara individual dengan tangga nada, dan yang kedua adalah hubungan keduanya baik kord dan tangga nada dengan sebuah nada dasar / key.


Pada materi yang lalu saya pernah menulis tentang Major Seventh Harmony dan berikut ini adalah susunan harmoni yang dihasilkan :
Ima7 IImi7 IIImi7 IVma7 V7 VImi7 VIImi7(b5)
Jika kita bermain pada Kunci C atau tangga nada C mayor maka susunan kord yang dihasilkan adalah sbb
Cma7 Dmi7 Emi7 Fma7 G7 Ami7 Bmi7(b5)

Pertama-tama mari kita lihat hubungan antara kord Cma7 dengan tangga nada C mayor. Kebetulan root / nada dasar dari kord dan tangga nada keduanya sama-sama dari C. Kita juga tahu bahwa ada kord lain yang ada pada harmoni mayor, khusus untuk kord lain selain dari C tentu saja root kordnya akan berbeda dengan tonic / nada dasar dari tangga nada C mayor. Misalnya G7 yang merupakan kord V7 dari tangga nada C Mayor.
                 Jika tangga nada C mayor dimainkan dengan latar belakang kord G7 maka tanpa memperhatikan perbedaan kord tersebut kita akan mendengarkan secara bersamaan seolah ada 2 nada dasar, yaitu melodi yang berputar pada C dan harmoni kord yang ada pada G. Akan tetapi, bagaimanapun jika nada dasar dari melodi tsb dipindah menjadi ke G tanpa merubah struktur tangga nada C mayor, hasilnya menjadi pas dengan kord G7 yang kita mainkan, dengan tetap mempertahankan hubungannya dengan kunci dasarnya yang asli. Dengan kata lain tangga nada C tidak dirubah akan tetapi, sekarang nada yang menerima penekanan lebih, bukan lagi C melainkan G. Dengan begini kita telah menciptakan sebuah mode Kebetulan mode tsb disebut dengan nama G Mixolydian.
              Jadi membentuk mode dari tangga nada mayor adalah dengan cara merubah nada dasar dengan nada yang ada pada tangga nada mayor tsb, tanpa merubah struktur asli yang membentuknya. Dengan prinsip yang sama kita bisa menerapkannya pada masing masing chord yang ada pada harmonisasi tangga nada C Mayor. Seperti halnya harmoni tangga nada, mode akan selalu muncul dengan urutan yang sama pada setiap tangga nada mayor. Jadi setelah kita belajar mode pada nada dasar / kunci C kita akan dapat menerapkan prinsip mode pada kunci-kunci lainnya. Ketika kita berbicara mengenai mode tertentu biasanya kita akan menyertakan nada dasar dari mana mode tsb dibentuk disertai nama modenya, contoh F lydian, G Mixolydian, dan lain-lain.
Berikut ini adalah urutan nama mode dan hubungannya dengan kord pada major 7th harmony.
Dengan mengenal struktur jarak dan derajat tangga nada masing-masing mode tsb kita dapat dengan mudah menyusun mode-mode yang dihasilkan dari tangga nada mayor contoh berikut adalah mode yang di hasilkan dari tangga nada C mayor.
C Ionian : C D E F G A B C
D Dorian : D E F G A B C D
E Phrygian : E F G A B C D E
F Lydian : F G A B C D E F
G Mixolydian : G A B C D E F G
A Aeolian : A B C D E F G A
B Locrian : B C D E F G A B
Sekarang kita sampai pada permasalahan bagaimana menggunakan mode-mode tsb. Coba mainkan progresi berikut dan berimprovisasi dengan mode yang dibangun dari masing-masing kord tsb.
|: CMa7 | Emi7 | Dmi7 | G7 :|
Bar pertama pada kord Cma7 kita menggunakan C ionian / C mayor, kemudian pd kord Emi7 kita berimprovisasi menggunakan E Phrygian, pada kord Dmi7 kita menggunakan D dorian dan pada kord G7 kita menggunakan G mixolydian.

          Dengan mencobanya saja pasti kalian sudah berpikir, “Kalau begini berarti kita sama saja berimprovisasi tetap di jalur tangga nada C, dan untuk apa kita mesti susah-susah memutar otak kita untuk berimprovisasi dengan menggunakan mode?”
Ya benar, dengan tetap bermain di tangga nada C mayor pada progresi kord di atas, kita sebenarnya sudah mempraktekkan mode. Jadi jika kalian berimprovisasi dengan tetap menggunakan tangga nada mayor kunci dasarnya dalam sebuah progresi kord , sadar / tidak sadar sebenarnya kalian juga sudah mempraktekkan mode. Lalu muncul pertanyaan lagi, “Jika benar kita sudah mempraktekkan mode, mengapa kita tidak bisa merasakan perbedaan suasana dari masing-masing mode tsb?” Benar, setiap mode mempunyai suasana / nuansa yang berbeda. Mengapa kita tidak bisa merasakan perbedaan suasana dari mode-mode tsb? Hal ini karena progresi tsb berpindah terlalu cepat (hanya 1 bar). Jika Progresi kord berpindah terlalu cepat, melodi yang disusun dari tangga nada tsb tidak mempunyai cukup waktu untuk merubah identitasnya. Melodi tsb lebih cenderung untuk kembali lagi ke nada dasar dari keseluruhan progresi, dan tidak bisa menahan identitasnya pada kord tertentu yang kita mainkan. Cara yang paling mudah untuk memunculkan suasana dari masing-masing mode tsb adalah dengan menahan sebuah kord pada sebuah progresi dengan cukup lama, dengan begitu interaksi antara kord dan melodi akan memunculkan suasana dari mode tsb. Contohnya dengan mencoba menahan Emi7 pada contoh progresi di atas dengan cukup lama maka kita baru dapat memunculkan suasana mode Phrygian. Atau dengan menahan Dmi7 selama 4 bar atau lebih maka kita akan dapat memunculkan suasana mode Dorian. Menahan Dmi7 cukup lama akan membuat melodi mempunyai cukup waktu untuk lebih menekankan pada nada dasar D dan bukan C, hal tersebutlah yang membuat modes dorian terasa suasananya. Selain dari cara tsb ada juga beberapa cara lain. Dengan memulai progresi kord tidak pada kord I nya kita juga bisa memunculkan suasana mode. Contoh, coba suruh teman kalian memainkan progres kord di bawah ini dan cobalah kamu berimprovisasi dengan menggunakan tangga nada C mayor
|: G | F C :|
Kemudian suruh kembali temanmu memainkan progresi berikut dan cobalah kalian berimprovisasi tetap pada tangga nada C.
|: C | F G :|

Apakah kalian dapat merasakan perbedaannya? Progresi yang pertama lebih menekankan pada nada dasar G walaupun kalian tetap berimprovisasi dengan menggunakan tangga nada C, dengan demikian kalian sudah mempraktekkan mode Mixolydian. Sedangkan untuk progresi yang kedua adalah progresi yang biasa kalian mainkan yaitu menekankan nada C yang mana sama dengan nada dasarnya, dengan demikian kalian sedang memainkan tangga nada mayor atau mode ionian.
Jadi munculnya suasana mode sangat dipengaruhi dari kord / progresi kord yang kita mainkan.
Cara lain untuk memunculkan mode adalah dengan menggunakan slash chord. Slash chord adalah kord yang dimainkan pada bass yang berbeda dengan rootnya. Misalkan G/B berarti kita harus memainkan kord G dengan menggunakan nada B sebagai nada bassnya. Slash kord adalah cara yang mudah, dan cepat untuk mendeskripsikan kord yang kompleks.
Coba bandingkan kedua progresi dibawah ini
|: C | F/C G/C :|
|: F/D | G/D :|

Progresi pertama adalah progresi yang umum kita mainkan, cobalah kalian berimprovisasi dengan menggunakan tangga nada C mayor / C ionian, kemudian setelah itu cobalah memainkan tangga nada yang sama dengan diiringi progresi kord yang ke dua. Apakah kalian bisa merasakan perbedaan nuansanya? Pada progresi yang pertama, karena kalian menekankan nada C pada tangga nada C mayor, mengakibatkan kalian memunculkan suasana modes ionian / major scale yang bernuansa gembira. Sedangkan pada progresi yang kedua kalian menekankan nada D pada tangga nada C mayor, dengan begitu berarti kalian sedang memainkan mode D dorian yang mempunyai suasana yang lebih sendu. Setiap mode mempunyai nuansa sendiri yang berbeda satu sama lain. Cobalah kalian rasakan perbedaan nuansa-nuansa dari keseluruhan modes yang ada, dan coba untuk memunculkannya dengan cara-cara di atas.
                 Sebuah kord dibangun dengan cara yang sama tanpa mengindahkan scale harmony nya. Misalnya Dmi7, tidak peduli Dmi7 sebagai IImi7 pada tangga nada C mayor, atau Dmi7 sebagai IIImi7 pada tangga nada Bb mayor, ataupun Dmi7 sebagai VImi7 pada tangga nada F mayor, Dmi7 akan tetap mengandung komponen nada yang sama yang menyusunnya yaitu D F A C. Namun walaupun begitu modes yang dihasilkan dari ketiga tangga nada di atas (C mayor, Bb mayor, & F mayor) akan berbeda, yaitu D dorian, D phrygian, dan D aeolian, semuanya memiliki struktur yang berbeda. Jika ketiga mode tsb dikeluarkan dari konteks diatonis, maka ketiga modes tsb dapat dilihat sebagai tiga tangga nada yang dapat digunakan pada kord minor 7. Dalam sebuah musik yang menahan kord minor 7 sampai beberapa bar kita dapat mencampurkan ketiga mode tsb untuk menciptakan efek melodik yang menarik. Walaupun secara teori ketiga mode tsb bisa digunakan pada kord minor 7 akan tetapi pada prakteknya terkadang ada beberapa lines melodi yang kurang cocok untuk dimainkan dengan menggabungkan ketiga mode tsb. Dalam kasus seperti ini biarkanlah telinga kita menjadi hakim yang paling akhir yang menentukannya. Perlu diingat bahwa teori dibuat untuk musik yang akan kita dengar, dan bukan sebaliknya!!
Kita dapat membagi mode dalam 4 kategori kord dasar. Dengan menghafalkan kategori tsb maka kita dapat dengan mudah berpikir untuk memainkan beberapa mode sekaligus dalam sebuah kord. 4 kategori tsb adalah sbb:
Mayor 7 (I&IV) Modes yang dapat digunakan adalah Ionian dan Lydian
Minor 7 (II, III, VI) Modes yang dapat digunakan adalah Dorian, Phrygian, & Aeolian
Dominant 7 (V) Modes yang dapat digunakan adalah Mixolydian
Minor 7 (b5) Modes yang dapat digunakan adalah Locrian
Tips dari saya cobalah untuk tidak berpikir terlalu rumit mengenai mode. Dengan menghafalkan urutan mode kalian dapat berpikir lebih sederhana dalam berimprovisasi. Misalkan kalian akan memainkan D dorian. Karena kalian tahu bahwa dorian adalah urutan kedua dari tangga nada C mayor maka sebagai ganti berpikir untuk memainkan D dorian kalian cukup berpikir untuk memainkan tangga nada C mayor dengan penekanan pada nada D. Hal ini juga berlaku pada mode yang lainnya. Dengan begitu kalian tidak terlalu dipusingkan oleh mode. Semoga Tulisan ini bisa membantu teman2 yang selama ini dipusingkan mengenai modes dan cara menggunakan Modes.

Terima kasih untuk mas Andy Owen yang telah membuat materi ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar